Jenis-jenis Membaca


A.    Jenis Membaca Berdasarkan Tingkatan
Menurut M. Atar Semi (dalam Agustina, 2008: 8) terdapat dalam tiga tahapan, yaitu membaca permulaan, membaca lanjutan, dan membaca orang dewasa. Berikut akan dijelaskan:
1.      Membaca Permulaan
Membaca permulaan adalah kegiatan membaca pada tingkat dasar yang lebih mengutamakan pada kegiatan fisik atau jasmani. Hal ini terjadi pada seseorang yang baru belajar membaca yaitu dengan melakukan pembinaan kesanggupan menyuarakan lambang-lambang tertulis serta penangkapan makna yang ada dalam bacaan tersebut.
Kemampuan yang diperoleh pada saat membaca permulaan sangat berpengaruh untuk kedepannya, sebab saat itu akan timbul kebiasaan-kebiasaan yang baru dalam membaca bagi seseorang. Jika tidak didasari dengan hal yang kuat seseorang tersebut akan susah untuk mengembangkan kemampuan membaca yang dimilikinya  agar memiliki kemampuan membaca secara memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan seseorang guru sebagai pendamping seseorang untuk melatih kemampuan membaca permulaan.
Masalah yang dihadapi pada  membaca permulaan ini adalah ketika seseorang ingin membaca tulisan bahasa asing yang tidak dikuasai dengan baik. Usaha yang pertama kali harus dilakukan adalah menemukan arti dari kata tersebut, jika setelah menguasai arti perkata dari bahasa tersebut barulah mulai memahaminya sebagai sebuah kalimat.
2.      Membaca Inspeksional
Membaca tingkat kedua ini berkaitan dengan waktu, pembaca harus mempunyai sejumlah waktu untuk menyelesaikan bacaannya. Tujuanya untuk menemukan sebanyak mungkin hal yang terkandung didalam buku tersebut. Biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang singkat untuk mengetahui hal yang terkandung dalam hal tersebut. Dalam membaca tingkat lanjutan ini penangkapan gagasan merupakan kegiatan yang utama.
                                                                            
3.      Membaca untuk orang dewasa
Tingkat membaca pada orang dewasa ini sifatnya pengembangan aktivitas dan penyempurnaan teknik membaca pada saat dewasa. Pada saat dewasa biasanya orang membaca untuk menambah wawasannya terhadap suatu bidang ilmu pendidikan maupun yang bersifat non kependidikan. Membaca untuk orang dewasa sering kali digunakan untuk mengatasi atau meniliti suatu masalah yang ada pada saat itu dilingkungan hidupnya.
A.    Jenis Membaca berdasarkan Kecepatan dan Tujuan
Menurut Gani 1997 (dalam Gusnetti, 2018: 31) membaca berdasarkan tujuan dan kecepatan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu:
1.      Membaca Kilat (skimming)
Skimming adalah  suatu keterampilan membaca cepat yang sistematis lebih teliti dan dilakukan pada saat kita tidak bermaksud membaca suatu bahan bacaan secara menyeluruh seperti surat kabar, majalah, penerbitan berkala yang lain dengan tujuan untuk mendapatkan latar belakang informasi khusus dari banyak sumber.
Skimming adalah satu teknik membaca capat dengan keterampilan meninjau terhadap buku yang akan dibaca. Membaca Kilat atau Skimming lebih mengutamakan  penangkapan esensi materi bacaan, tanpa membaca keseluruhan isi buku tersebut. Seseorang dapat dikatakan menguasai teknik apabila dia sudah bisa menangkap idea tau gagasan pokok yang terdapat pada bahan bacaan tersebut dalam waktu yang singkat tanpa harus membaca keseluruhannya. Berikut ini merupakan tujuan dari membaca skimming:
a.       Untuk mendapatkan informasi yang penting dalam waktu yang terbatas. Materi bacaan biasanya buku petunjuk, kamus dan bahan bacaan yang mengandung jawaban persoalan yang praktis.
b.      Untuk menangkap satu atau seperangkat  ide pokok atau untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya dalam bacaan yang dibaca. Materi bacaan biasanya essay, surat kabar, majalah, novel dan bacaan-bacaan yang mengandung problematis.
c.       Untuk menemukan satu pandangan atau sikap penulis atau untuk menemukan jawaban suatu persoalan yang lebih maksimal. Bahan bacaan pada umumnya berupa bahan-bahan studi, buku teks dan artikel ilmiah.

2.      Membaca Cepat (Speed Reading)
      Membaca cepat adalah membaca dengan menggunakan kecepatan yang tinggi dengan cara membaca kalimat, membaca paragraf tidak dibaca kata demi kata. Tujuan membaca cepat adalah untuk menemukan informasi dan gagasan penjelas dari suatu bacaan yang dibaca dalam waktu singkat. Membaca cepat juga disebut dengan skanning, yang artinya mencari dengan sangat cepat untuk mencari jawaban suatu persoalan khusus.
      Membaca skanning dilakukan biasanya ketika kita mencari nama pada buku petunjuk, mencari tanggal statistik, atau fakta lain yang dapat membantu kita dalam menunjang suatu teori atau menjelaskan suatu pemikiran terhadap suatu hal. Menurut Wiryodijoyo (dalam Gusnetti, 2018: 33) membaca skanning bukanlah membaca biasa melainkan mata menelusuri baris-baris tulisan mencari fakta khusus atau ide, jika kita ingat dengan bayangan kata akan mempermudah bagian bacaan yang ingin kita cari tersebut.
      Jika membaca skanning dapat dilakukan dengan baik, maka kita dapat menyelesaikan bacaan dengan jumlah ribuan kata dalam satu menit. Karena membaca skanning merupakan teknik membaca yang hanya membaca satu kata atau fakta yang penting untuk menggali gagasan yang terdapat dalam buku tesebut.

3.      Membaca Studi (Careful Reading)
      Membaca studi menurut gani (dalam Gusnetti, 2018: 3) dilakukan untuk memahami, mempelajari dan meneliti suatu persoalan, kadang-kadang materi bacaan itu diendapkan dalam ingatan.Berikut dijelaskan beberapa cara untuk membuat membaca studi menjadi lebih efektif menurut Wiryodijoyo (dalam Gusnetti, 2018:3):
a.       Metode menggaris bawahi
      Menggaris bawahi salah satu metode untuk menjadikan proses membaca studi lebih mudah memahami materi ayng terdapat pada bahan bacaan, yaitu dengan menggaris bawahi pokok utama yang menguatkan pemahaman kita terhadap suatu meteri tersebut.

b.      Membaca dalam Hati
      Membaca dalam hati dilakukan dengan tujuan agar pembaca lebih memahami dan fokus terhadap sumber bacaan yang akan dipahami oleh pembaca tersebut.
c.       Membaca Cepat
Membaca cepat merupakan teknik membaca yang dilakukan dengan kecepatan tinggi, akan tetapi tidak semua bacaan yang dibaca oleh siswa bisa dilakukan dengan membaca cepat ini. Karena dapat mempengaruhi tingkat kepahaman siswa terhadap suatu materi yang dibaca.
d.      Membaca Rekreatif
Membaca rekreatif bertujuan untuk melatih membaca cepat pada siswa agar siswa dapat menikmata proses membaca tersebut. Hal ini berguna untuk meningkatkan minat baca siswa terhadap membaca buku.
e.       Membaca Analis
Membaca analis bertujuan untuk melatih siswa mencari informasi yang terkait dengan sumber bacaan yang dirujuk oleh siswa. Siswa dilatih untuk meenggali detail-detail tentang  ide utama yang disajikan oleh penulis.
4.      Membaca Reflektif (Reflective Reading)
Menurut Agustina (2008: 14) membaca reflektif yaitu membaca untuk menangkap informasi dengan terinci dan kemudian melahirkannya kembali atau melaksanakan dengan tepat segala keterangan yang telah diperoleh itu. Biasanya membaca jenis ini dilakukan untuk tuntutan-tuntutan, antara lain petunjuk dalam percobaan di laboratorium.



DAFTAR PUSTAKA

Agustina. 2008. Pelajaran Keterampilan Membaca. Padang: Universitas Negeri Padang
Gusnetti. 2018. Keterampilan Membaca. Padang: Rumah Kayu Pustaka Utama.

0 Komentar

Terlama